Home » » SINISTER : Horor Keluarga Yang Tanggung

SINISTER : Horor Keluarga Yang Tanggung

Written By Unknown on Senin, 22 September 2014 | 23.57

Sebagai sebuah film, Sinister adalah horror yang cukup bias dan tidak punya pendirian yang kuat. Film ini seperti bingung hendak memposisikan dirinya dimana. Kalo dikatakan sebagai fim horror murni, Sinister lebih banyak mengedepankan momen-momen psikologis tiap karakternya. Sebagai sebuah thriller psikologis, film yang disutradarai oleh Scott Derrickson ini malahan menghadirkan villain berwujud bak makhluk metafisik. Sebagai seorang sutradara, Derrickson sebenarnya sudah mempunyai track yang cukup baik dalam menggarap film-film yang menggedor jantung. The Exorcism of Emily Rose yang pernah digarapnya adalah salah satu film horror terbaik dengan naskah yang pintar. Film yang dirilis tahun 2005 lalu ini juga dipenuhi oleh rentetan adegan-adegan yang cukup menakutkan. Film yang melambungkan nama Jennifer Carpenter tersebut mampu menggabungkan suasana ketegangan yang balance antara scene di pengadilan dan juga petualangan Emily Rose di dunia lain saat dirinya tengah kerasukan. Dua dunia paralel tersebut terkoneksi dengan pintarnya dan klimaksnya adalah twist yang mengejutkan. Sinister sebenarnya juga sudah berupaya menjadi film yang seseram dan secerdas mungkin dengan mengisahkan real insiden yang digabungkan dengan classic horror tale. Masalahnya Sinister seakan-akan kelelahan dalam bertutur akibat terseok-seok dalam mencari jalur yang mulus untuk menjabarkan segala permasalahannya.

Ellison Oswalt (Ethan Hawke) adalah seorang penulis cerita-cerita misterius yang berdasarkan pada kisah-kisah nyata. Ia tengah berusaha menaikkan kembali pamornya pasca kesuksesan novel terakhirnya 'Kentucky Blood'. Sebagai penulis kejadian-kejadian kriminal, sudah menjadi suatu keharusan bagi Ellison untuk tinggal di sekitar tempat terjadinya kejadian. Ellison juga sudah sering menempati rumah-rumah yang tak lain adalah bekas terjadinya pembunuhan yang sadis. Tanpa diketahui istrinya Tracy (Juliet Rylence), Ellison mengontrak sebuah rumah yang merupakan tempat terjadinya pembunuhan yang mengerikan. Satu keluarga pernah digantung hingga tewas di atas pohon di belakang rumah yang ditinggali Ellison saat ini. Di rumah tersebut, Ellison juga menemukan satu kotak kardus yang berisikan beberapa roll film 8mm. Anehnya judul-judul dalam tiap gulungan tersebut tergolong unik. Dengan judul-judul seperti 'Pool Party', Sleeping Time, The Grass Cutter dll. Betapa terkejutnya Ellison karena setelah diputar, film-film tersebut ternyata berisikan rekaman pembunuhan beberapa keluarga dengan cara-cara yang unik sekaligus mengerikan. Lebih mengagetkannnya lagi satu dari rekaman tersebut adalah insiden pembunuhan yang tengah diselidikinya untuk novelnya yang terbaru. Semakin Ellison menonton tiap rekaman dalam kotak misterius itu, semakin banyak pula benang-benang merah yang mulai terurai dari beberapa rangkaian kejadian pembunuhan sadis keluarga-keluarga tersebut. Ellison juga mulai menyadari bahwa setelah semua film tersebut selesai ia tonton, maka nasib istri dan kedua orang anaknya juga semakin terancam dan menjadi pertaruhan hidup dan mati.

Dengan durasi lebih dari 100 menit, Sinister berusaha meneror penontonnya lewat rekaman-rekaman film yang (pastinya) membuat kaget dan ngeri. Seperti halnya Ellison, penonton juga menjadi subjek dengan rasa penasaran yang tinggi. alih-alih menghadirkan twist yang cerdas, penonton dan juga Ellison malah digiring kedalam penjelasan dongeng horror secara ilmiah dan historis. Tidak salah memang, namun jika bagian tersebut digali kurang mendalam, maka tentu saja seperti akan menjejali penonton dengan seseuatu yang bisa mengurangi tensi ketegangan film itu sendiri. Mengingat ini adalah film horror, hasil akhirnya membuat Sinister terkesan menjadi film yang serba tanggung meskipun tidak pula murahan. Ethan Hawke mungkin cukup berhasil menyuguhkan permainan watak yang dinamis. Melalui ekspresinya yang lugas, Ellison adalah hal pertama yang bisa diberi poin lebih . Selanjutnya adalah Christopher Young. Ia tidak melupakan begitu saja bahwa ini adalah tontonan berjenis horror thriller. Melalui gubahan musiknya, composer yang sempat menangai musik film Drag Me To Hell tersebut sanggup menghadirkan atmosfer yang gelap lewat scoringnya yang mencekam. Sementara pemain-pemain yang lainnya terkesan hanya tempelan saja tanpa adanya pengembangan dan eksplorasi karakter yang dalam.

Sinister bukanlah film horror yang masih bisa meneror para penonton seusai menyaksikan di bioskop. Sinister tidak akan pula membuat penonton merasa kepikiran selama beberapa hari, karena ending film ini tidak menohok seperti The Mist misalnya. Sosok villain Mr. Boogie juga dipastikan nggak akan menjadi sefenomenal Freddy Krueger ataupun Sadako misalnya. Pun demikian, film yang sekuelnya akan dirilis tahun 2015 tersebut bisa memberi hiburan di akhir pekan khususnya buat keluarga setelah selama satu pekan disibukkan oleh aktivitas masing-masing.


Judge
Naskah : 5/10
Akting : 6/10
Teknis : 6/10
Ending : 5/10
Keseluruhan : 5/10
Share this article :

0 komentar :

Postingan Populer

Random Post

 
Support : partner1 | partner2 | partner3
Copyright © 2013. MOVIE WORLD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger