Home » » X-Men Days of Future Past : Nostalgia Yang Menyenangkan

X-Men Days of Future Past : Nostalgia Yang Menyenangkan

Written By Unknown on Rabu, 27 Agustus 2014 | 21.57


Bryan Singer memang tahu betul bagaimana membuat film X-Men yang seharusnya. Bagaimana membuat film tentang para mutan yang memuaskan, dekat dengan penonton, punya nilai entertaining serta kualitas yang baik. Tanpa bermaksud menjelekkan film X-Men yang lain, Days of Future Past adalah Film X-Men dengan momen-momen terbaik sejauh ini. Kembalinya Sutradara Bryan Singer yang sebelumnya pernah menggarap X-Men di tahun 2000 dan X2 di tahun 2003 adalah faktor utama yang membuat sekuel dari X-Men First Class ini terasa begitu powerful serta menghipnotis di setiap detiknya. Naskah film ini sebenarnya sangat simple dan sederhana. Malahan isu seputar time travel yang diusung film ini jelas-jelas mengingatkan sama Judgement Day-nya James Cameron.

Cerita diawali dengan adanya serangan berupa makhluk bernama sentinel terhadap para mutan yang tersisa di masa depan. Serangan dari sejenis robot  yang punya kemampuan super tersebut membuat beberapa mutan yang tersisa seperti Charles, Magneto, Storm, Wolverine, Kitty, Bobby, dan lainnya harus berjuang keras untuk mempertahankan hidupnya. Satu-satunya jalan untuk menyelematkan nasib mereka adalah dengan menggagalkan upaya pembuatan para robot sentinel tersebut di masa lalu agar kehancuran para mutan di masa depan bisa dihindari. Dengan kemampuan teleportasi yang dimilikinya, Kitty akhirnya bersedia 'mengirimkan' salah seorang mutan yang mampu untuk kembali ke masa lampau. Bak Terminator yang dikirim oleh Sarah Connor, Logan akhrinya menggantikan Charles untuk kembali ke masa lalu dengan tujuan menggagalkan upaya pembunuhan Dr. Bolivar Trask (Peter Dinklage) oleh Mystique/Raven (Jennifer Lawrence). Atau sebisa mungkin menjauhkan Raven dari sang dokter tersebut, agar kemampuan untuk meniru yang dimiliki Raven tidak bisa digunakan serta dikembangkan oleh Dr. Trask dalam membuat robot sentinelnya lebih canggih. Bukan pekerjaan yang cukup mudah ternyata buat logan, karena ia harus meyakinkan Charles muda (James McAvoy) yang saat ini tengah mengalami krisis kepribadian semenjak ditinggalkan oleh Raven dan dikhianati oleh sahabatnya Erik. Serta, logan juga harus menemui Erik muda (Michael Fassbender) yang saat ini tengah berada dalam penjara super ketat di Pentagon akibat ia dituduh terlibat dalam pembunuhan presiden JFK.

Kendatipun cerita film yang naskahnya ditulis oleh Simon Kinberg ini terdengar sepele, namun film ini justru malahan terasa padat dan solid. Alur ceritanya tidak bertele-tele serta banyak subplot yang biasanya malahan menambah keruwetan dan konflik yang tidak tuntas. Pertanyaan mengenai 'Bisakah masa depan diubah' yang kerap dipermasalahkan dalam film-film hollywood yang lain menjadi tema menarik yang berhasil dikembangkan oleh Singer untuk membius penonton dari awal hingga akhir. Tidak ada adegan perkelahian ataupun pamer visual effect yang fenomenal memang, bahkan film ini juga tidak menghadirkan sosok villain tangguh dan sadis bak The Winter Soldier dalam Captain Amerika. Kecuali Para robot sentinel yang muncul dengan porsi yang tidak terlalu banyak (namun efektif), sosok antagonis film ini dipegang oleh Peter Dinklage. Sebagai seorang dokter, ilmuwan, sekaligus politikus, Dr. Trask adalah orang yang sangat menginginkan dunia ini tanpa kehadiran para mutan. Dr. Trask juga tidak terlihat terlalu kejam, maklum Tyrion Lannister yang manipulatif sekaligus mengundang simpatik dalam serial Game of Thrones masih melekat erat dan jelas.
Dengan tidak adanya porsi penting dan dominan dalam sisi villainnya, membuat rangkaian drama dalam sekuel ini terasa begitu digdaya. Kisah persahabatan antara Erik dan Charles berhasil dikembangkan ke level yang lebih tingg dalam film keduanya ini. Persahabatan dan interaksinya adalah magnet luar biasa dari Days of Future Past. Tidak ada yang rela bahwa kedua sahabat itu sebelumnya telah baku hantam dalam film-film X-Men yang lain. Yang kedua adalah sosok Raven yang dibawakan dengan sangat emosional sekaligus tangguh oleh Jennifer Lawrence. Berbekal piala oscar di tangan, Lawrence memang tanpa kesulitan menghidupkan salah satu mutan yang tengah dipenuhi dilema dan keragu-raguan. Semua mimik serta ekspresi J-Law adalah faktor penentu yang membuat Mystiqe versinya ini (bakalan) lebih memorable dari pada mystiqe versi Rebecca Romijn sebelumnya. Faktor menarik lain dari film ini adalah dunia X-Men itu sendiri yang terjabarkan sekaligus terkoneksi dengan baik melalui karakter-karakter mutan yang muncul. Singer mampu membuat hubungan tiap karekter yang ada di film ini dengan film-film X-Men lain yang sudah dirilis. Para pembuatnya juga mampu menghadirkan momen nostalgia kepada para fans X-Men terhadap karakter-karakter X-Men favorite mereka dulu. Dan bagian akhir film ini adalah bagian paling manis yang dimaksud itu.

Days of Futture Past mugkin bukanlah tontonan favorite semua kalangan khususnya bagi anak-anak. Film ini minus ledakan-ledakan dahsyat, aksi perkelahian yang wow, serta pameran efek visual yang menggetarkan. Kecuali adegan stadion yang dilakukan oleh Erik itu, Film ini memang tidak seperti X-Men The Last Stand misalnya yang penuh ingar bingar dan adegan yang mengejutkan. Namun itu semua tidak lantas membuat Days of Future Past menjadi tontonan yang membosankan. Unsur drama yang ditonjolkan dalam film ini malahan menjadi magis serta daya tarik utama sekaligus poin lebih dari film yang rencananya akan kembali dibuat lanjutannya ini. Sisi emosional, pendalman karakter, serta interaksi masing-masing karakter yang lebih kuat dan dinamis membuat Days of Future Past adalah salah satu tontonan terbaik superhero yang lebih dewasa dan solid secara naskah dan penokohannya. Seperti apa yang dikatakan Magneto, All those years wasted fighting each other, Charles... but at least we got a few of them back.

Judge
Naskah : 8/10
Acting : 8/10
Teknis : 7/10
Ending : 7/10
Keseluruhan : 8/10
Share this article :

0 komentar :

Postingan Populer

Random Post

 
Support : partner1 | partner2 | partner3
Copyright © 2013. MOVIE WORLD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger