Mason adalah anak kedua dari pasangan mantan suami istri yang diperankan oleh Ethan Hawke dan Patricia Arquette. Mason tinggal bersama ibunya dan kakak perempuannya bernama Samantha (Lorelei Linklater), sementara ayahnya selalu mengunjunginya tiap dua minggu dan beberapa kali liburan di musim panas. Dalam setiap kunjungannya ayahnya selalu mengajak pergi Mason dan Samantha untuk menghabiskan waktu bersama-sama, dengan bermain, mengunjungi tempat-tempat tertentu ataupun hanya sekedar jalan-jalan sambil ngobrol-ngobrol ringan seputar keseharian mereka masing-masing. Olivia (Arquette) sendiri berusaha meningkatkan kesejahteraan dirinya dan kedua anaknya dengan bekerja sebagai tenaga pengajar. Sebelumnya ia mengikuti kuliah yang mana dari situ membuatnya berkenalan dengan salah satu profesor perguruan tinggi bernama Bill, seorang duda dengan dua orang anak. Bill dan Olivia kemudian menikah. Pernikahan mereka membuat Mason dan Samantha harus kembali menemui lingkungan yang baru bersama Bill dan kedua orang anaknya. Tahun-tahun berlalu bersamaan dengan Mason yang mulai tumbuh remaja sekaligus melihat perkembangan dalam setiap kehidupan orang-orang di sekitarnya khususnya sang ibu dengan perkembangan rumah tangganya.
Boyhood adalah potret jujur dan paling ralistis akan kehidupan dan masa kecil seorang anak bernama Mason. Bersama saudarinya ia menjadi saksi hidup akan kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya. Mengikuti sang ibu, mereka berdua harus rela keluar masuk lingkungan yang baru serta menemui suami baru sang ibu. Seperti bocah-bocah yang lain, Mason juga menikmati masa-masa kecilnya dengan bermain bersama teman sebayanya, berkominukasi, sembari belajar berinteraksi. Interaksi sosial yang ditunjukkan oleh Linklater lewat sudut pandang seorang Mason ini lah yang ditampilkan dengan sangat indah serta penuh unsur-unsur humanisme. Ia bermain, bercanda, berbincang dengan orang-orang di sekitarnya, masuk sekolah, berpindah-pindah lingkungan, berkenalan dengan teman baru, sampai pada fase ketika Mason menjadi seorang remaja yang sudah cukup umur dan mengenal istilah pacaran. Seperti remaja pada umumnya, Mason juga masih tetap dan terus mencari jati dirinya, kemana ia akan melangkah dalam mencapai masa depan, serta pendidikan apa yang akan ia ambil saat dirinya masuk perguruan tinggi. Berbagai kecamuk pikiran Mason remaja serta pencarian karakter dirinya ditampilkan dengan baik oleh Ellar Coltrane melalui ekspresinya yang fluktuatif. Ellar Coltrane mampu menghadirkan sosok Mason menjadi begitu dekatnya dengan kita. Penonton seolah-olah menjadi bagian dari keluarga Mason yang saling menyayangi, saling mencintai, serta saling mendukung. Tidak peduli sepahit apapun, roda kehidupan harus terus digerakkan, dan seorang anak kecil harus tumbuh dan berkembang dengan baik sebagaimana mestinya.
Jika Ellar Coltrane mampu menampilkan masa kecil sampai remaja Mason dengan sangat sempurna, maka Patricia Arquette juga tidak kalah gemilangnya dalam menampilkan seorang karakter ibu yang sayang, kuat, dan tegas terhadap anak-anaknya. Tidak ada satupun orang tua di dunia ini yang tidak ingin yang terbaik buat anaknya. Dan ketika Mason akan memasuki bangku kuliah, Patricia menerjemahkan ungkapan sayangnya selama 12 tahun terhadap anak lak-lakinya tersebut, melalui sebuah adegan yang akan membuat kita merasa maklum dan terenyuh setelah hari-hari dan tahun-tahun yang telah dilalui. Dan Patricia Arquette berhasil mempertontonkan kualitas acting terbaiknya. Begitu pula dengan Ethan Hawke yang selalu bermain tanpa cela dalam setiap film Linklater. Kebagian peran sebagai seorang ayah, Hawke juga mampu manampilkan figur ayah yang sangat responsif dan menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya kendatipun ia sudah tidak tinggal lagi bersama mereka. Sementara Lorelei Linklater juga tidak kalah mencuri perhatiannya melalui sosok Samantha yang memberikan warna tersendir dalam kehidupan keluarga Mason.
Richard Linklater telah melakukan suatu terobosan dalam cerita tentang pertumbuhan seorang anak sampai remaja. Bagiamana ia mampu membuat tokoh Mason yang semakin dicintai dan dibanggakan baik itu oleh kedua orang tuanya, maupun oleh para penonton yang sudah terlanjur jatuh cinta kepadanya. Boyhood adalah film yang sangat simple dan ringan. Namun di balik kesederhanaannya itu terdapat impact yang mendalam bagi para penonton terutama mereka yang tidak akan pernah bisa melupakan masa kecil yang sangat indah. Segala macam impian, kenangan, dan hal-hal indah yang pernah kita rasakan akan selalu menjadi memori yang tidak akan pernah terhapuskan dan menempati ruang kecil dalam perjalanan kehidupan ini.
Mason : I feel like there's so much I could be doing and I want to be doing but do not !
Verdict
Naskah : 9/10
Akting : 8/10
Ending : 8/10
Teknis : 7/10
Keseluruhan : 9/10
0 komentar :
Posting Komentar