Home » » BOYHOOD : Gambaran Masa Kecil Paling Hangat dan Indah

BOYHOOD : Gambaran Masa Kecil Paling Hangat dan Indah

Written By Unknown on Senin, 10 November 2014 | 04.19

Richard Linklater adalah salah satu sutradara genius Hollywood yang menelurkan salah satu trilogi terbaik sepanjang masa, yakni Trilogi Before. Before Sunrise, Before Sunset, dan Before Midnight adalah tiga film yang sangat romantis, logis, dan cantik yang pernah dibuat. Jika banyak film trilogi yang tidak berimbang serta berkesinambungan secara kualitas, maka Before Trilogi garapan Linklater ini adalah satu paket lengkap yang saling terkoneksi dengan baik dengan unsur excitement dan kualitas yang makin baik. Dua bintang utamanya, Ethan Hawke dan Julie Delphy berhasil merepresentasikan tokoh Jesse dan Celine menjadi begitu bermakna secara moral, memorable secara fisik, dan mengesankan sejak emosional. Before Sunrise yang dirilis di tahun 1998, Before Sunset di tahun 2002, dan Before Midnight di tahun 2013. Yang menyebabkan sekuel pertama Before Sunset dirilis dalam rentang waktu yang lumayan lama mungkin disebabkan karena empat tahun setelah Before Sunrise dirilis, Sang Sutradara Richard Linklater mempunyai proyek maha besar lain yang membutuhkan fokus dan totalitas yang besar. Di tahun 2002, Linklater kembali mengajak Ethan Hawke untuk bermain dalam salah satu proyek film terbarunya. Dan sejak tahun 2002 itulah, Boyhood mulai melakukan produksi dan pengambilan gambar untuk pertama kalinya. Sebuah perjalanan dan produksi film yang fenomenal yang akan memakan waktu sekitar 12 tahun lebih dalam proses pembuatannya. Usaha dan pengorbanan yang besar tersebut terbayarkan dengan memuaskan saat Boyhood akhirnya tuntas diproduksi dan di rilis di tahun 2014 dengan hujanan komentar serta nilai positif yang mengiringinya dari para kritikus film. Boyhood tidak saja menjadi film yang mengesankan secara naskah dan penceritaan, tapi juga akan menjadi film yang bisa diingat sepanjang masa, karena proses pembuatannya yang terbilang unik dan tidak biasa itu. Selama dua belas tahun itu pula penonton akan diajak menyelami sekelumit kehidupan Mason sejak ia berumur 5 tahun sampai saat ia berusia sekitar 18 tahun dengan dengan visualisasi dan pendekatan yang mengagumkan. Transformasi fisik Mason yang dalam film ini diperankan oleh Ellar Coltrane tersebut benar-benar terasa dan tergambarkan dengan sangat brilian. Bagaimana ia tumbuh dari seorang bocah lucu menjadi seorang remaja yang siap dengan kedewasaaannya, mengejar mimpi serta masa depannya.

Mason adalah anak kedua dari pasangan mantan suami istri yang diperankan oleh Ethan Hawke dan Patricia Arquette. Mason tinggal bersama ibunya dan kakak perempuannya bernama Samantha (Lorelei Linklater), sementara ayahnya selalu mengunjunginya tiap dua minggu dan beberapa kali liburan di musim panas. Dalam setiap kunjungannya ayahnya selalu mengajak pergi Mason dan Samantha untuk menghabiskan waktu bersama-sama, dengan bermain, mengunjungi tempat-tempat tertentu ataupun hanya sekedar jalan-jalan sambil ngobrol-ngobrol ringan seputar keseharian mereka masing-masing. Olivia (Arquette) sendiri berusaha meningkatkan kesejahteraan dirinya dan kedua anaknya dengan bekerja sebagai tenaga pengajar. Sebelumnya ia mengikuti kuliah yang mana dari situ membuatnya berkenalan dengan salah satu profesor perguruan tinggi bernama Bill, seorang duda dengan dua orang anak. Bill dan Olivia kemudian menikah. Pernikahan mereka membuat Mason dan Samantha harus kembali menemui lingkungan yang baru bersama Bill dan kedua orang anaknya. Tahun-tahun berlalu bersamaan dengan Mason yang mulai tumbuh remaja sekaligus melihat perkembangan dalam setiap kehidupan orang-orang di sekitarnya khususnya sang ibu dengan perkembangan rumah tangganya.

Boyhood adalah potret jujur dan paling ralistis akan kehidupan dan masa kecil seorang anak bernama Mason. Bersama saudarinya ia menjadi saksi hidup akan kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya. Mengikuti sang ibu, mereka berdua harus rela keluar masuk lingkungan yang baru serta menemui suami baru sang ibu. Seperti bocah-bocah yang lain, Mason juga menikmati masa-masa kecilnya dengan bermain bersama teman sebayanya, berkominukasi, sembari belajar berinteraksi. Interaksi sosial yang ditunjukkan oleh Linklater lewat sudut pandang seorang Mason ini lah yang ditampilkan dengan sangat indah serta penuh unsur-unsur humanisme. Ia bermain, bercanda, berbincang dengan orang-orang di sekitarnya, masuk sekolah, berpindah-pindah lingkungan, berkenalan dengan teman baru, sampai pada fase ketika Mason menjadi seorang remaja yang sudah cukup umur dan mengenal istilah pacaran. Seperti remaja pada umumnya, Mason juga masih tetap dan terus mencari jati dirinya, kemana ia akan melangkah dalam mencapai masa depan, serta pendidikan apa yang akan ia ambil saat dirinya masuk perguruan tinggi. Berbagai kecamuk pikiran Mason remaja serta pencarian karakter dirinya ditampilkan dengan baik oleh Ellar Coltrane melalui ekspresinya yang fluktuatif. Ellar Coltrane mampu menghadirkan sosok Mason menjadi begitu dekatnya dengan kita. Penonton seolah-olah menjadi bagian dari keluarga Mason yang saling menyayangi, saling mencintai, serta saling mendukung. Tidak peduli sepahit apapun, roda kehidupan harus terus digerakkan, dan seorang anak kecil harus tumbuh dan berkembang dengan baik sebagaimana mestinya.

Jika Ellar Coltrane mampu menampilkan masa kecil sampai remaja Mason dengan sangat sempurna, maka Patricia Arquette juga tidak kalah gemilangnya dalam menampilkan seorang karakter ibu yang sayang, kuat, dan tegas terhadap anak-anaknya. Tidak ada satupun orang tua di dunia ini yang tidak ingin yang terbaik buat anaknya. Dan ketika Mason akan memasuki bangku kuliah, Patricia menerjemahkan ungkapan sayangnya selama 12 tahun terhadap anak lak-lakinya tersebut, melalui sebuah adegan yang akan membuat kita merasa maklum dan terenyuh setelah hari-hari dan tahun-tahun yang telah dilalui. Dan Patricia Arquette berhasil mempertontonkan kualitas acting terbaiknya. Begitu pula dengan Ethan Hawke yang selalu bermain tanpa cela dalam setiap film Linklater. Kebagian peran sebagai seorang ayah, Hawke juga mampu manampilkan figur ayah yang sangat responsif dan menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya kendatipun ia sudah tidak tinggal lagi bersama mereka. Sementara Lorelei Linklater juga tidak kalah mencuri perhatiannya melalui sosok Samantha yang memberikan warna tersendir dalam kehidupan keluarga Mason.
Richard Linklater telah melakukan suatu terobosan dalam cerita tentang pertumbuhan seorang anak sampai remaja. Bagiamana ia mampu membuat tokoh Mason yang semakin dicintai dan dibanggakan baik itu oleh kedua orang tuanya, maupun oleh para penonton yang sudah terlanjur jatuh cinta kepadanya. Boyhood adalah film yang sangat simple dan ringan. Namun di balik kesederhanaannya itu terdapat impact yang mendalam bagi para penonton terutama mereka yang tidak akan pernah bisa melupakan masa kecil yang sangat indah. Segala macam impian, kenangan, dan hal-hal indah yang pernah kita rasakan akan selalu menjadi memori yang tidak akan pernah terhapuskan dan menempati ruang kecil dalam perjalanan kehidupan ini.

Mason : I feel like there's so much I could be doing and I want to be doing but do not !

Verdict
Naskah : 9/10
Akting : 8/10
Ending : 8/10
Teknis : 7/10
Keseluruhan : 9/10

Share this article :

0 komentar :

Postingan Populer

Random Post

 
Support : partner1 | partner2 | partner3
Copyright © 2013. MOVIE WORLD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger