.jpg)
Divergent adalah buku pertama dari rangkaian novel trilogi yang ditulis oleh Veronica Roth. Buku pertamanya yang diterbitkan pada tahun 2011 lalu berhasil meraih penghargaan Goodreads Favorite Book of 2011. Sementara buku kedua dan ketiganya yang berjudul Insurgent dan Allegiant, masing-masing diterbitkan tahun 2012 dan 2013. Kesuksesan baik secara komersil maupun kualitas yang diraih The Hunger Games Trilogy saat diangkat ke layar lebar, membuat novel Divergent juga 'latah' untuk minta difilmkan. Apalagi Divergent dan juga novel karya Suzanne Collins itu juga punya kemiripan tema dan atmosfer yakni kisah fantasi berbalut aksi sci-fi dengan bintang para remaja. Jika The Hunger Games melejitkan nama Jennifer Lawrence sebagai gadis pemanah ulung, maka Divergent 'melawannya'dengan menempatkan aktris muda berbakat yang tengah naik daun, Shailene Woodley di barisan paling depan untuk berjuang sebagai Tris a.k.a Beatrice Prior, seorang gadis muda yang menjadi target pembunuhan karena tidak pantas berada di salah satu golongan. Mengambil setting di Chicago dalam keadaan pasca apocaliptik, Chicago dibagi menjadi 5 golongan sesuai dengan sifat dan budaya yang paling mereka kedepankan. Kelima golongan tersebut adalah Erudite, Dauntless, Amity, Candor, dan Abnegation. Tiap orang harus menjalani semacam tes untuk mengetahui di golongan mana ia nanti akan pantas dan tepat. Malangnya bagi Tris, ia tidak cocok masuk golongan manapun. Atau malah dia tidak memiliki satu sifat yang paling menonjol dari tiap golongan. Sifat-sifat agung tersebut yakni Berani untuk Dauntless, Pintar untuk Erudite, Baik untuk Amity, Jujur untuk Candor, dan mementingkan kepentingan umum untuk golongan Abnegation. Sebenarnya, dari kecil Beatrice meskipun lahir dari keluarga Abnegation, sudah ingin sekali menjadi golongan Dauntless, karena itulah saat upacara pemilihan golongan ia meneteskan darahnya ke cawan berlambang Dauntless. Sementara saudaranya, Caleb memilih untuk menjadi seorang Erudite.
Sebagai seorang rookie di Duntless, maka Tris dan anggota baru yang lain harus menjalani latihan untuk mengetahui apakah ia memang memiliki keberanian sejati seorang Dauntless. Dengan bantuan Four (Theo James), Tris yang semula merupakan gadis cantik nan lemah harus menjalani serangkaian latihan yang cukup berat. Dari situ ia berkenalan dengan teman-teman barunya seperti Christina, Al, Will, dan juga Peter yang diperankan oleh Miles Teller.
Konflik muncul ketika golongan Erudite dengan pimpinannya bernama Jeanine (Kate Winslet) berniat untuk mengambil alih seluruh pemerintahan dengan jalan menyingkirkan golongan lain, terutama Abnegation yang dituduh telah gagal dalam menjalankan pemerintahan sebelumnya. Erudite juga berniat menghabisi seluruh Divergent yang ada. Divergent adalah sebutan untuk seseorang yang tidak cocok masuk ke semua golongan, atau seseorang dengan hasil tes yang tidak meyakinkan, seperti Tris yang bisa masuk ke Dauntless, Erudite, dan Abnegation.
Film yang merupakan reuni pertama antara Shailene Woodley dan Miles Teller pasca The Spectacular Now ini sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang lebih. Bagi saya sendiri yang hanya mengenal kisah Divergent lewat filmnya saja, belum merasa ada sesuatu yang istimewa yang dapat diingat paling tidak dalam beberapa hari ke depan setelah menonton filmnya. Naskah yang ditulis oleh Evan Daughtry kurang menggigit. Beberapa adegan yang seharusnya menjadi klimaks ketegangan dan emosi juga tidak terasa sama sekali. Alurnya mengalir dengan aman namun datar. Tidak dapat disalahkan memang, namun tetap saja unsur excitement dan thrill nya jadi berkurang. Tidak adanya adegan laga yang breathtaking juga menjadi poin minus selanjutnya di sini. Tambahan lagi, sense futuristiknya juga tidak dirasakan di sepanjang film.
Meskipun Divergent terasa sangat flat dan shallow, namun sutradara Neil Burger berhasil membuat jalinan cerita yang cukup berat untuk ditinggalkan. Sebagai film pertama, Divergent juga dinilai telah berhasil dalam memperkenalkan sosok heroine baru dalam sosok seorang gadis cantik bernama Beatrice Prior. Pengenalan serta perubahan karakter seorang Beatrice di sini dikisahkan dengan cukup detail, dekat dan hangat. Melalui sudut pandang Tris, penonton akan ikut merasakan apa yang tengah dialami oleh Beatrice. Keluguannya, keberaniannya yang tersembunyi, keragu-raguannya, serta keingintauannya berhasil digambarkan dengan sangat brilliant oleh Shailene Woodley. Yup! Tidak kalah dengan karakter Katniss Everdeen-nya Jennifer Lawrence, karakter Tris yang begitu kuat dan loveable juga terasa di sepanjang film. Keunggulan lain film ini adalah castingnya yang sempurna, paling tidak bagi para penonton remaja. Selain Woodley, deretan pemain pendukung muda yang lain adalah aktor-aktor yang tengah naik daun dan banyak digandrungi saat ini. Lupakan miss-cast yang menimpa Kate Winslet. Theo James, Miles Teller, dan Ansel Esgort adalah pilihan yang tepat untuk memerankan karakternya. Begitu pula dengan Ashley Judd dan Maggie Q. Meskipun porsi peran mereka berdua cukup kecil, namun berhasil dimaksimalkan dengan baik.
Divergent jelas belum bisa menyamai kesuksesan The Hunger Games secara keseluruhan. Namun Divergent juga punya semacam senjata ampuh yang membuat film ini bakalan dipenuhi terutama dari kalangan remaja saat sekuelnya nanti dirilis. Divergent adalah tontonan yang ringan, tanpa diperlukan mood terbaik untuk menontonnya. Ketimbang The Hunger Games yang lebih menjual banyak adegan kekerasan, Divergent lebih mengedepankan unsur dramanya, merendahkan tensinya, serta mengurangi ingar-bingar dan ledakan yang futuristik. Dan di tangan Neil Burger, film yang di rilis Maret 2014 ini berhasil diselamatkan dan dinikmati oleh semua kalangan tanpa harus perlu tau serta membaca terlebih dahulu novelnya.
Naskah : 5/10
Pemain : 6/10
Teknis : 4/10
Ending : 6/10
Keseluruhan : 5/10
0 komentar :
Posting Komentar