Home » » DON JON : Potret Cowok Yang Kecanduan Film Porno

DON JON : Potret Cowok Yang Kecanduan Film Porno

Written By Unknown on Sabtu, 11 Oktober 2014 | 01.27

Apa yang dialami oleh Jon (Joseph Gordon Levitt) bisa jadi dialami oleh hampir sebagian besar kaum lelaki pada umumnya. Jon adalah seorang pria dengan paras yang lumayan tampan. Ia masih single, kendatipun ia juga kerap clubbing dan pulang dengan membawa wanita cantik untuk diajaknya bercinta. Jon juga sering latihan di gym untuk membentuk otot tubuhnya dengan baik. Selain itu Jon adalah pria dengan rasa kepercayaan diri yang cukup tinggi yang mempunyai beberapa sahabat yang senantiasa mendukungnya. Hanya saja, Jon mempunyai semacam kecanduan yang unik meskipun tidak bisa dikatakan aneh. Jon sangat kecanduan dengan menonton film porno. Hampir berjam-jam lamanya ia habiskan dengan menonton film porno melalui laptop di dalam kamarnya. Tak hanya itu ia juga kerap bermasturbasi dan memuaskan diri sembari menonton film porno. Di suatu malam, saat Jon sedang clubbing di cafe bersama kawannya, ia melihat seorang wanita cantik dan seksi yang meluluhkan hatinya. Dengan keberanian dan rasa percaya dirinya ia berkenalan dengan wanita tersebut. Bermodalkan tampang dan bodynya yang sempurna, tidaklah sulit bagi seorang Jon untuk berkenalan dengan Barbara Sugarman (Scarlett Johanssons), menjadi dekat dengannya, dan pada akhirnya menjalin sebuah hubungan yang bernama pacaran. Sialnya bagi Jon, Barbara adalah seorang wanita perfeksionis yang dipenuhi oleh imajinasi dari film-film yang suka ia tonton. Parahnya lagi Barbara bukan tipe wanita yang suka dibohongi. Kejujuran adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi ketika berniat menjalin hubungan dengannya. Mendapati Jon yang tengah menonton film porno, Barbara naik pitam. Ia menyuruh Jon untuk menghentikan kebiasaannya menonton film-film porno. Ia juga menganjurkan Jon untuk kuliah yang mana dari kegiatannya tersebut, Jon berkenalan dengan Esther (Julianne Moore), seorang wanita yang baru ditinggal mati oleh suami dan anaknya.
Dasar karena memang sudah kecanduan, Jon tidak pernah berhenti dari aktivitasnya menonton film porno kendatipun ia sudah mempunyai pacar yang super seksi seperti Barbara dan juga sudah berjanji padanya. Hingga pada suatu malam Barbara kembali menjumpai Jon tengah menonton porno dari laptopnya. Kesal dan marah karena masih saja dibohongi, pada malam itu juga Barbara memutuskan hubungannya dengan Jon.

Don Jon adalah film yang ditulis, disutradari, dan juga dibintangi oleh Joseph Gordon Levitt. Sebagai debut penyutradaraannya, Don Jon bisa dibilang berhasil menghadirkan komedi semi romantis yang jujur dan sederhana. Isu dan permasalahan yang hendak disampaiakan oleh film ini memang terasa dekat di sekitar kita. Bagi beberapa pria memang terkadang aktivitas menonton film porno itu menjadi sesuatu yng lebih memuaskan ketimbang hubungan seks langsung dengan lawan jenis. Seperti halnya Jon, dari menonton film porno terkadang mereka bisa mendapatkan imajinasi yang lebih tinggi serta kepuasan yang tidak mereka jumpai saat berhubungan badan langsung. Orang yang sudah kecanduan seperti itu juga kerap kali selalu memikirkan tiap-tiap adegan dalam film sampai kadang mengganggu konsentrasinya saat melakukan aktivitas lainnya. Begitu pula dengan Jon, ia bahkan sampai memilih adegan terbaik dalam film porno ketika dirinya akan mengalami ejakulasi. Meskipun otak serta dunia seorang Jon sudah dipenuhi oleh konten-konten pornografi, Jon juga adalah seorang pria yang religius. Tiap minggu ia bersama kedua orang tuanya dan adik wanitanya, selalu datang ke gereja. Jon juga kerap mengaku atas kesalahan-kesalahannya yang ia lakukan di minggu sebelumnya seperti berapa banyak ia menonton film porno, berhubungan seks di luar nikah dengan wanita yang ia temui di cafe, dan juga kebohongan-kebohongan yang sering ia lakukan.

Menyaksikan film ini seperti menonton sebuah realita yang menjadi dasar para dokter untuk berlomba-lomba menulis artikel yang isinya menyatakan bahwa kecanduan film porno itu sangat berbahaya. Memang berbahaya jika itu akan mengganggu aktivitas seksual bersama pasangannya. Namun bisa dibilang tidak membahayakan jika kegiatan menonton film porno tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual yang sebenarnya. Baik sang wanita maupun si pria harus sama-sama merasakan tingkat kepuasan dan kenyamanan saat tengah berhubungan badan. Mungkin hal seperti inilah yang coba dikemukakan oleh Levitt sebagai penyelesaian dari permasalahan yang ia kisahkan. Levitt sendiri bermain dengan cukup menarik, dengan penampilannya bak seorang playboy yang piawai memikat hati tiap wanita yang ia sukai. Johanssons juga berhasil mengimbanginya dengan penampilan dan aktingnya yang sensual menggoda. Johanssons adalah pilihan terbaik dan tepat sejauh ini untuk memerankan wanita seperti molek Barbara. Dan interaksi antara Jon dan Barbara juga tidak bisa dianggap remeh. Mereka berdua berhasil menampilkan hubungan yang unik, kocak sekaligus memilukan tentang sebuah romansa dan realita yang inspiratif.
Jika Julianne Moore sanggup menghadirkan sesosok malaikat penyelamat bagi seorang Jon, maka penampilan Brie Larson sebagai adik Jon yang bernama Monica juga tidak kalah mencuri perhatiaannya. Monica adalah gambaran remaja masa kini yang sangat kecanduan dengan yang namanya gadget komunikasi khususnya telepon genggam. Hampir di setiap adegan yang menghadirkannya, Monica selalu terlihat sedang asyik memegang dan memandangi handphone di tangannya. Salah satu kebiasaan dan candu paling lekat dengan para remaja masa kini. Dan saat ia berbicara untuk pertama kalinya, sebuah kalimat bijak muncul dari mulutnya yang manis

Verdict
Naskah : 8/10
Akting : 7
/10
Teknis : 6/10
Ending : 7/10
Keseluruhan : 7/10
Share this article :

0 komentar :

Postingan Populer

Random Post

 
Support : partner1 | partner2 | partner3
Copyright © 2013. MOVIE WORLD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger